DEFISIENSI UNSUR HARAUnsur hara merupakan elemen penting untuk menopang pertumbuhan tanaman. Tanpanya, mustahil tanaman dapat tumbuh optimal, bahkan besar kemungkinan tanaman akan mengalami kematian. . ini dikarenakan tanaman terong terserang hama kutu kebul, sedangkan bercak kuning diduga dikarenakan tanaman mengalami defisiensi unsur hara mikro. . identifikasi gejala defisiensi gizi perlahan petani pDF BAB II pdf. Identifikasi Gejala Defisiensi Dan Kelebihan Unsur Hara Mikro Pada Tanaman. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain . Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi(Fe), Mangaan. Gejala Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman. Nitrogen (N). Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi. Defisiensi unsur hara makro dan hara mikro pada ad. gejala kekurangan unsur hara pada kelapa sawit (mo. kunci determinasi kekahatan hara pada tanaman. Bisa dibilang nutrisi tanaman ini merupakan bahan makanan utama bagi tanaman. Dengan unsur- unsur tersebut tanaman mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi berbeda- beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur- unsur dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya pun menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur yang terkandung didalamnya, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi pada tanaman. Defisiensi Unsur Hara Mikro Pdf ConverterGejala Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman. Nitrogen (N)Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil- kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa pupuk urea (N=4. ZA (N=2. 1%), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi. Fosfor (P)Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan. Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP3. P=3. 6%), pupuk NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi. Kalium (K)Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan. Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=5. NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi. Sulfur (S)Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang- kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih- putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus. Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=2. Phonska (S=1. 0%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S. Kalsium (Ca)Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna. Defisiensi Unsur Hara Mikro Pdf DownloadCara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=3. Ca=9. 0%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 8. Magnesium (Mg)Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat.
Diantara tulang- tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat bercak- bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=1. Mg. Unsur Mikro. Besi (Fe). Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning pada daun- daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti. Boron (B). Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan. Tembaga (Cu). Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru- biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga. Mangan (Mn). Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna. Seng (Zn). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati. Molibedenum (Mo). Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati. Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap. FISIOLOGI TUMBUHAN_DEFISIENSI UNSUR HARA : 4pertanian. RESPON TANAMAN TERHADAP DEFISIENSI UNSUR HARAUnsur hara di dalam tumbuhan memiliki peranan diantaranya (1) sebagai penyusun molekul organik yang komplek, terutama dalam makro molekul (2) membantu peran enzim, mendekatkan enzim dan substrat dalam pembentukan komplek enzim- substrat, terutama unsur mikro (3) mempertahankan keseimbangan ion yaitu antara kation- kation bervalensi satu dan dua (4) dalam sistem oksidasi- reduksi karena sifat valensinya yang dapat berubah. Unsur hara dapat dikelompokan menjadi dua macam atas dasar kepentingan, yaitu unsur hara esensial dan unsur hara non esensial. Unsur hara esensial mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan dan harus ada, walaupun dalam jumlah sedikit. Apabila terjadi kekukarangan unsur hara tersebut akan menimbulkan gejala yang disebut dengan penyakit fisiologis. Peran unsur hara esensial tidak dapat digantikan oleh unsur hara yang lain. Golongan unsur hara yang esensial antara lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, Cl, Na, Co, Se dan Si. Apabila suatu tumbuhan kekurangan unsur hara tertentu dapat menimbulkan gejala yang berbeda, sebaliknya gejala yang sama dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara yang berbeda. Selain dibedakan berdasarkan kepentingannya, unsur hara dapat digolongkan menurut jumlahnya yang dibutuhkan oleh tumbuhan, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, seperti : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur C, H dan O biasanya diperoleh dari udara dan air dalam bentuk CO2 dan O2 serta H2. O. Agar dapat diserap oleh tumbuhan unsur- unsur hara tersebut harus berada dalam keadaan tersedia atau terlarut dalam larutan tanah. Oleh karena itu kapasitas tukar kation , p. H tanah dan keadaan air merupakan suatu faktor yang sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara. Dari unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tumbuhan adalah N, P dan K. Unsur Nitrogen (N)Berperan terutama dalam menyusun protein, asam nukleat dan bermacam- macam asam amino bebas. Selain itu unsure nitrogen juga berperan sebagai penyusun klorofil sehingga apabola kekurangan unsure nitrogen, maka tumbuhan daunnya akan berwarna pucat. Unsure Pospor (P)Berperan sebagai penyusun ATP, UTP, GTP dan sebagainya. ATP berperan dalam reaksi metabolisme tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan unsur ini pertumbuhannya terhambat dan biasanya akan tumbuh kerdil. Unsure Kalium (K)Mempunyai peranan sebagai kofaktor pada berbagai enzim dan biasanya berada dalam bentuk ion, tidak pernah dalam komplek organik di dalam sel. Tujuan praktikum respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara adalah : a. Menyebutkan macam unsur hara esensial dan unsur hara bukan esensial. Menjelaskan peranan masing- masing unsur hara esensial terhadap pertumbuhan. Mengetahui respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara tertentu. Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Menurut Siti Sutarmi (1. Karena penyediaan hara dari tanah sangat bervariasi, tidaklah mengherankan bila menemukan perbedaan dalam jumlah hara di dalam tanaman di lapang. Terdapat suatu kisaran empat kali lipat untuk hara N, P, K dengan herba cenderung mempunyai kandungan Kalium tinggi, dan legum yang mempunyai kandungan Nitrogen tinggi dan pada kasus kedua (legum) ini, merupakan hasil dari adanya pengikatan Nitrogen secara simbiotik. Untuk Ca kisarannya lebih besar, sesuai dengan kisaran konsentrasi tanah yang dijumpai di lapang. Kandungan Kalsium tanah adalah satu dari banyak faktor yang menentukan p. H tanah, karena ion Ca. Menurut Benyamin Lakitan (1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya Nitrogen sebagai penyusun protein dan Mg sebagai penyusun klorofil. Pada kondisi fisik dan kimia tanah yang optimum, sistem perakaran tanaman sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetis. Perbedaan antara spesies adalah karena perbedaan genetis antara spesies tersebut (Lakitan, 1. Bahan yang digunakan yaitu : - Benih jagung sebanyak 2. Pupuk NPK 1. 0 gram.- Pupuk NP 1. Pupuk NK 1. 0 gram.- Pupk PK 1. Alat- alat yang digunakan adalah : - Pot pelastik yang berisi pasir steril sebanyak empat buah.- Penggaris.- Jangka sorong.- Oven. Menanam biji jagung dalam polibag yang telah diisi pasir dengan jumlah 5 biji setiap polibag. Memberikan pupuk pada biji yang telah ditanam dengan aturan sebagai berikut · Pot I : sebagai kontrol tidak diberi pupuk apapun· Pot II : diberi pupuk NPK.· Pot III : diberi pupuk NP.· Pot IV : diberi pupuk NK.· Pot V : diberi pupuk PK. Melakukan pemeliharaan dengan menyiram air selama 3 minggu, setiap minggu dilakukan pengamatan baik secara visual atau dengan diukur. Setelah tanaman jagung berumur 1 bulan, tanaman dicabut lalu berat tajuk tanaman dan berat akar ditimbang (berat basah akar + tajuk). Lalu dikering- anginkan dan dioven selama 2. Setelah dioven berat kering akar + tajuk ditimbang. V. HASIL PENGAMATAN dan ANALISIS DATATabel 1. Panjang Daun. Grup. Umur Tanaman (hari)Panjang Daun (cm)Rata- rata. Kontrol. NPKNPNKPKD- 3. D- 4. 00. 00. 00. D- 5. 00. 00. 00. Tabel 2. Lebar Daun. Grup. Umur Tanaman (hari)Lebar Daun (cm)Rata- rata. Kontrol. NPKNPNKPKD- 3. D- 4. 0 hst. 00. 00. D- 5. 0 hst. 00. 00. Tabel 3. Pertumbuhan Luas Daun Tanaman Grup. Umur Tanaman (hari)Luas Daun (cm)Kontrol. NPKNPNKPKD- 3. 00. Rata- rata. 10. 1. D- 4. 00. 00. 00. Rata- rata. 9. 3. D- 5. 00. 00. 00. Rata- rata. 11. 1. Tabel 4. Bobot Batang/ Tajuk (gram)Grup. Variabel. Bobot Kering Tajuk (perlakuan) gram. Kontrol. NPKNPNKPKD- 3. Bobot Basah. 6. 2. Bobot Kering. 5. 1. D- 4. Bobot Basah. Bobot Kering. 4. 2. D- 5. Bobot Basah. Bobot Kering. 2. 0. Tabel 5. Bobot Akar (gram)Grup. Variabel. Bobot Kering Akar (perlakuan) gram. Kontrol. NPKNPNKPKD- 3. Bobot Basah. 2. 7. Bobot Kering. 2. 4. D- 4. Bobot Basah. Bobot Kering. 2. 2. D- 5. Bobot Basah. Bobot Kering. 1. 1. Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni: 1. Secara difusi dalam larutan tanah. Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah. Karena akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah. Setelah berada pada permukaan akar (kontak dengan akar), baru unsur hara tersebut dapat diserap tanaman. Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membran. Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni : 1. Jika sel tidak melangsungkan metabolisme atau mati, maka membrannya akan lebih mudah dilalui oleh bahan- bahan yang terlarut (solute). Molekul air dan gas- gas yang terlarut di dalamnya seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui membran dengan mudah. Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik dapat menembus membran dengan kemudahan sebanding dengan tingkat kelarutannya dalam lemak. Ion- ion atau molekul- molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik dengan ukurannya (berat molekulnya). Macam dan jumlah unsur yang diserap oleh akar ditentukan oleh faktor- faktor seperti laju tumbuh akar dan laju kimiawi akar dalam tanah. Unsur- unsur esensial yang terdapat dalam konsentrasi tinggi di tanah kerap kali bergerak ke dalam tumbuhan melebihi jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan normal dan bahkan dapat merusak jaringan atau membunuh tumbuhannya. Tumbuhan juga menyerap unsur- unsur yang tidak esensial untuk pertumbuhannya, artinya tumbuhan tidak membeda- bedakan antara unsur esensial dan unsur non esensial. Pengaruh pemberian pupuk terhadap panjang daun baik tanaman yang diberi pupuk NPK, NP, NK dan PK memiliki tingkat perbedaan panjang daun dari hari ke harinya. Pertambahan panjang daun pada tanaman yang diberi pupuk jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk (kontrol) sangat jauh perubahannya. Pengamatan panjang daun dari ketiga kelompok menunjukan perubahan yang hampir sama bahwasannya pemberian pupuk tersebut sangat mempengaruhi terhadap panjang daun dari tanaman yang diteliti. Pertambahan panjang daun (cm) dari masing- masing kelompok dari hari ke hari menunjukan pertambahan panjang yang tidak konstan, hal demikian dapat terjadi dengan pengaruh lingkungan yang ada pada saat itu, dimana tidak hanya dari faktor genetik dan hara yang dapat diserap oleh tanaman dan bahkan masih tersedianya atau tidak unsur hara tersebut. Tetapi pengaruh sinar matahari yang dapat mendorong tingkat klorofil yang ada di daun tersebut. Jumlah kebutuhan tumbuhan untuk masing- masing unsur hara dikaitkan dengan kebutuhan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan yamg menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 1. Bagi unsur hara tersebut suatu tumbuhan dikatakan kekurangan suatu unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 8. Jika jaringan tumbuhan mengandunng unsur hara tertentu dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumstion). Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracuanan bagi tumbuhan. Tanaman membutuhkan unsur hara baik itu unsur hara yang esensial maupun unsur hara yang non esensial. Unsur hara tersebut tersedia di dalam tanah tetapi jumlahnya kurang, maka dari keadaan itu memerlukan tambahan dengan diberikan melalui pemupukan. Pengaruh pemupukan terhadap tanaman tersebut selain dari hasil produksi tanaman tersebut dapat tercapai maksimal, tetapi berpengaruh terhadap sifat fisiologi tumbuhannya.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
September 2016
Categories |